Pedoman K3 tentang Diagnosis dan Penatalaksanaan Penyakit Akibat Kerja

Pelatihan komprehensif tentang Penyakit Akibat Kerja (PAK) ini dirancang untuk membekali dokter dan profesional kesehatan dengan pengetahuan dan alat yang dibutuhkan untuk mengenali, mendiagnosis, dan mengelola penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja muncul akibat paparan bahaya di tempat kerja, dan deteksi dini sangat penting untuk mencegah dampak kesehatan jangka panjang. Namun, penyakit ini sering kali tidak dilaporkan dan diabaikan karena periode laten yang panjang dan sifat industri yang terus berkembang, termasuk penggunaan teknologi dan material baru.

Berdasarkan Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dokter secara hukum diwajibkan untuk melaporkan OD. Meskipun demikian, banyak kasus tidak dikenali, yang menunda penanganan dan memungkinkan risiko terus berlanjut. Kursus ini menekankan pentingnya mengidentifikasi OD sejak dini, karena intervensi tepat waktu dapat meminimalkan kecacatan, mencegah kemunduran lebih lanjut, dan melindungi pekerja lain dari risiko serupa. Lebih jauh, OD tercakup dalam Undang-Undang Kompensasi Cedera Kerja, sehingga penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk memahami proses diagnosis dan pelaporan.

Kursus ini mencakup berbagai sumber daya untuk membantu diagnosis dan penanganan OD. Peserta akan memiliki akses ke foto-foto proses kerja umum, yang berguna saat mengambil riwayat pekerjaan untuk mengidentifikasi potensi paparan. Ada juga ilustrasi peralatan pelindung diri untuk mendukung edukasi pasien. Selain itu, panduan langkah demi langkah terperinci tentang cara melaporkan OD ke Kementerian Tenaga Kerja disertakan, bersama dengan daftar klinik tempat profesional perawatan kesehatan dapat merujuk pasien untuk penyelidikan lebih lanjut.

Pada akhir kursus ini, dokter dan profesional kesehatan akan lebih siap untuk mengidentifikasi, melaporkan, dan mengelola penyakit akibat kerja, memastikan bahwa pasien mereka menerima perawatan yang tepat dan bahwa kewajiban hukum dipenuhi. Pelatihan ini didukung oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dengan masukan dari para ahli di bidang tersebut.