Pedoman K3 tentang Program Pengelolaan Bahan Kimia Berbahaya

Bahan kimia sangat penting dalam berbagai industri, berkontribusi pada produksi produk seperti cat, plastik, deterjen, dan farmasi. Akan tetapi, banyak bahan kimia menimbulkan bahaya yang signifikan, sehingga pengelolaannya yang aman menjadi sangat penting di tempat kerja. Kursus pelatihan ini membahas risiko yang terkait dengan bahan kimia berbahaya dan menawarkan solusi praktis untuk mengurangi potensi bahaya.

Bahan kimia berbahaya di tempat kerja diklasifikasikan ke dalam tiga kategori utama: bahaya fisik (misalnya, mudah terbakar atau meledak), bahaya kesehatan (misalnya, beracun atau korosif), dan bahaya lingkungan (misalnya, toksisitas akuatik). Di Singapura, berbagai otoritas mengatur zat-zat ini untuk memastikan keselamatan. Misalnya, Badan Lingkungan Nasional (NEA) mengawasi impor, penyimpanan, dan pembuangan zat berbahaya, sementara Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) mengatur pengangkutan dan penyimpanan bahan kimia yang mudah terbakar.

Kursus ini menguraikan persyaratan hukum berdasarkan Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ketentuan Umum), yang mewajibkan semua bahan kimia berbahaya dikendalikan oleh orang yang kompeten yang memahami sifat dan risikonya. Peserta akan mempelajari tentang prosedur penyimpanan, penanganan, pembuangan yang tepat, dan pentingnya komunikasi bahaya, termasuk penggunaan label peringatan dan lembar data keselamatan.

Selain itu, kursus ini menekankan perlunya pemantauan tempat kerja dan pemeriksaan medis rutin bagi pekerja yang terpapar zat beracun. Peserta juga akan dipandu melalui Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja (WSH) tentang Pengelolaan Bahan Kimia Berbahaya, yang menawarkan kerangka kerja untuk menerapkan program keselamatan kimia yang komprehensif. Ini termasuk pengelolaan bahan kimia sepanjang siklus hidupnya—dari pembuatan hingga pembuangan—untuk mencegah kecelakaan, penyakit, dan kerusakan lingkungan. Dengan mengikuti pedoman ini, tempat kerja dapat memastikan penggunaan bahan kimia berbahaya yang aman dan meminimalkan risiko yang terkait dengan paparannya.